Agenda rutin Sekaa Teruna Dwi Tunggal setiap 6 bulan sekali mengadakan rapat yang yang sering kami istilahkan dengan kata 'Ngerampung'. Bila terjemahkan maka diartikan dengan 'Ngerampung' berasal dari kata 'rampung' yang tak lain adalah genap atau bisa juga lunas atau selesai. Maka arti genap, lunas atau juga selesai dalam hal ini adalah segala sesuatu berupa tunggakan, iuran maupun kewajiban-kewajinan dari anggota, akan diselesaikan pada saat rapat tersebut.
Jadi pada saat ngerampung ada yang spesial karena sebelum acara rapat di mulai kami mengadakan ceremonial yang disebut dengan 'Mecane'. Disebut mecana karena pada saat cermonial ini menggunakan banten cane.
Adapun banten cane ini dipakaikan pada sebuah dulang kecil dihiasi dengan sesertiyokan dari janur. Ditengah-tengahnya ditancapkan batang pisang. Disekitarnya diisi perlengkapan lain seperti: Bija, Air cendana dan burat wangi, masing-masing dialasi dengan empat buah tangkir atau mangkuk kecil. Dilengkapi pula dengan kojong empat buah yang berisi tembakau, pinang dan lekesan yaitu, 2 lembar sirih yang dilengkapi dengan gambir dan kapur dan diikat dengan benang. Dapat pula ditambah dengan rokok dan korek api sebanyak empat batang.
Bunganya ditancapkan menlingkar pada batang pisang dan paling diatas diisi cili atau hiasan-hiasan lainnya. Cane dipergunakan terutama pada waktu upacara melasti dijunjung mendahului pratima atau dasksina pelinggih. Cane juga digunakan pada rapat-rapat desa adat untuk memohon agar pertemuan berjalan lancar. Setelah pertemuan selesai, cane akan dilebar yaitu dengan jalan membagi-bagikan air cendana, Bidja, Bunga serta perlengkapan lainnya. sumber
Seusai ceremonial tersebut barulah kemudina acara rapat dilangsungkan. Pada rapat bulan kali ini, kami membicarakan mengenai beberapa hal penting seperti sosialisai awig-awig, logo dan perangkat sekaa teruna lainnya seperti bendera pada sesi pertama.
Jeda sebelum masuk ke sesi kedua kami beristirahat sambil menyantap makan malam berupa nasi bungkus yang telah pengurus sediakan. Sangat menarik dan menyenangkan karena penuh rasa kekeluargaan.
Seusai istirahat rapat dilanjutkan untuk membicarakan mengenai prihal ULTAH Sekaa Teruna yang ke 37 pada tanggal 28 oktober 2009.
Di sesi kedua baru kemudian kami bicarakan mengenai Ultah yang sedianya akan kami adakan 2 bulan lagi. Dari proses rapat kami sepakati untuk membuat acara Ultah berupa beberapa kegiatan olah raga dan puncak pada malam tanggal 28 oktober.
Akhir rapat seperti yang sudah-sudah, maka dibacakanlah berapa kas atau keungan dari sekaa serta tidak lupa kesimpulan dari hasil rapat.
Demikianlah acara rapat ngerampung Sekaa Teruna Dwi Tunggal yang setiap 6 bulan kami adakan. Walaupun rapat telah usai kami tidak serta merta langsung pulang, karena kami biasanya masih melepas rindu dan ngobrol ngalur ngidul, bahkan waktu ngobrolnya bisa lebih lama dari rapat itu sendiri.
Terima kasih Admin.
|